Total Tayangan Halaman

Jumat, 19 September 2008

Yudisium di Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Brawijaya

Yudisium bulan Juli 2008 dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2008. Lumayan panjang perjuangan untuk bisa yudisium, sekitar 2,5 semester untuk menyelesaikan skripsi. Untuk bisa diyudisium ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Pertama jelas menyelesaikan semua revisi dari majelis penguji skripsi dan kemudian memohon tanda tangan pengesahan untuk lembar pengesahan skripsi dari majelis penguji juga, kedua yaitu membuat jurnal dari skripsi dan mohon persetujuan jurnal dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping, dan ketiga menjilid 5 bendel skrispi dengan cover warna hijau janur. Setelah semua beres kemudian mendaftarkan diri untuk mengikuti yudisium di Administrasi Jurusan dengan membawa 5 bendel skrispsi, 2 lembar persetujuan jurnal, 2 bendel jurnal, dan 1 buah soft copy jurnal dalam format pdf.

Pada saat yudisum jangan lupa membawa kertas dan ballpoint untuk mengisi angket dan mencatat persyratan Surat Keterngan Lulus (SKL). Ketua Jurusan, sekretaris jurusan dan ketua program studi hadir pada saat yudisium untuk membacakan prestasi masing-masing peserta yudisium dan pembekalan kepada para alumni, sudah terbayang apa yang harus dilakukan setelah lulus nanti. Setelah semua selesai dilanjutkan dengan salam-salaman dan mengambil skripsi serta beberapa berkas untuk mengurus Surat Keterangan Lulus dan wisuda nanti.

Hal yang harus dilakukan setelah yudisium adalah mengurus Surat Keterangan Lulus (SKL) dan mendaftar wisuda. Untuk pengurusan SKL hal yang pertama dilakukan adalah menndaftarkan diri di administrasi jurusan dengan mengisi lengkap dan membawa berkas-berkas berikut:

U 15 2 lembar
U 16 2 lembar
U 8 2 lembar
U 9 2 lembar
Transkrip yang baru (membuat lagi karena transkrip lama belum ada nilai skripsi) sebanyak 3 lembar stempel asli
U 10 6 lembar
Foto kopi ijazah SMA 1 lembar
Foto Kopi sertifikat TOEFL 1 lembar
Surat pernyataan (bermaterai) dan Surat keterangan Skripsi
Foto ukuran 4 x 6 1 lembar bisa warna atau hitam putih untuk data alumni di jurusan

Khusus untuk penyerahan skripsi di Perpustakaan Pusat disiapkan 1 buah soft copy jurnal dan skrispi dalam format pdf. Setelah menyelesaikan semua prosedur di administrasi jurusan, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengurus SKL di bagian Akademik Fakultas dengan membawa semua berkas yang diberikan pada saat menyelasaikan administrasi di jurusan. Biasanya SKL selesai dalam waktu 1 minggu dan sebaiknya langsung diperbanyak sebanyak 5 lembar untuk dilegalisir pada saat pengambilan SKL di bagian Akademik. Pada saat mengurus SKL di bagian Akademik akan diberikan surat keterangan yang digunakan untuk mendaftar wisuda. Untuk mendaftar wisuda surat keterangan tadi diperbanyak 1 kali dan dibawa ke lantai 2 bagian keuangan dan bilang mau bayar wisuda. Nanti akan diperoleh kuitansi pembayaran wisuda dan langsung memesan tempat wisuda di lantai 1 ruang komputer . Selanjutnya ke bagian kemahasiswaan untuk mengisi formulir pengambilan toga. Sampai di sini proses untuk pendaftaran wisuda selesai dan tinggal menunggu kabar kepastian tanggal wisuda dengan menelpon ke bagian kemahasiswaan.
Sampai di sini proses pendaftaran wisuda telah selesai, namum masih ada hal lain yang harus dikerjakan. Hal lain itu adalah tanda tangan ijazah di bagian akademik kira-kira satu bulan setelah proses pengurusan surat keterangan lulus. Kemudian jangan lupa sekalian tanya apa yang harus dilakuin setelah tanda tangan ijazah dan kepastian kapan wisuda dilaksanakan.

Jumat, 29 Agustus 2008

Studi Lapang (STULA) Budidaya Pertanian angkatan 2003

IPB Bogor

Benara Nursery


Hotel Bukit Barisan Lampung


GGPC Lampung


Hotel Bukit Barisan Lampung

Jumat, 22 Agustus 2008

Upacara Pitra Yadnya (Peroras atau Ngeroras) Untuk Niyang/ Nenek ( ? - 2004)

Sebagai awal, Pitra yadnya adalah salah satu bentuk yadnya untuk orang tua atau leluhur yang telah meninggal sebagai salah satu bentuk pembayaran hutang seorang anak kepada orang tua yang telah merawat anaknya. Tujuan upacara pitra yadnya adalah supaya leluhur cepat bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau lahir kembali ke dunia.
Upacara peroras kali ini adalah untuk nenek atau dalam bahasa Bali disebut niyang atau niang (biyang atau Ibu dari aji) yang bernama I Dewa Ayu Ketut Ampig, sedangkan suami beliau bernama I Dewa Nyoman Daret (Pekak). Beliau mempunyai lima orang anak, empat orang laki-laki dan satu orang perempuan. Putra beliau yang pertama bernama I Dewa Gede Cindra (Paman pertama/Iwa), anak keempat bernama I Dewa Ayu Ketut Cindri (Bibi pertama/Iwa), anak kelima atau terakhir bernama I Dewa Putu Sita Ardika (Aji atau ayah), sedangkan anak beliau yang kedua dan ketiga telah lama meninggal yaitu pada saat masih bayi dan saya sendiri tidak tahu nama paman kedua dan ketiga saya. Umur nenek saat meninggal (tahun 2004) tidak saya ketahui dengan pasti, tapi berdasarkan cerita beliau pada saat masih ada beliau sudah menginjak remaja pada saat kedatangan tentara Jepang ke Indonesia pada tahun 1942. Jadi, dapat diperkirakan umur beliau paling sedikit 72 tahun dengan anggapan beliau telah berumur 10 tahun pada tahun 1942. Mungkin dengan penulisan sedikit dari kisah hidup beliau bisa dijadikan suatu pengingat bagiku kelak mengingat terdahulu jarang ada yang menulis tentang silsilah keluarga masing-masing terutama keluarga saya sendiri.
Tahun 2008 Upacara Pitra Yadnya di Selatnyuhan khususnya bagi warga Ksatria dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Agustus 2008. Puncak Upacara diawali dengan upacara tuun daksina mengelilingi tempat upacara. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Ngening nunas toya anyar ke pancoran. Acara selanjutnya adalah Mesatya bagi anak cucu yaitu upacara potong gigi (Metatah/Mesangih). Pada kesempatan ini yang Mesatya untuk Niyang adalah adik-adik-ku (Gek yu dan Oman). Saya sendiri sudah Mesatya untuk Pekak, Biyang, Paman kedua dan ketiga pada tahun 2002. Pelaksanaan upacara potong gigi menghabiskan waktu yang lama karena kali ini ada 42 orang yang potong gigi. Upacara metatah akhirnya selesai sekitar pukul 4 sore dan dilanjutkan dengan kayeh (mandi di sungai yang bersih) ke tukad Campuhan Selat Kaja Kauh yang dilanjutkan dengan nunas Labaan dan sembahyang bersama bagi yang ikut potong gigi.
Upacara peroras kemudian dilanjutkan dengan acara Melukat sekitar pukul 9 malam untuk semua warga. Selanjutnya adalah pertunjukan wayang kulit dan diikuti pelaksanaan Ngeseng pada pukul 3 pagi. Seperti halnya Ngaben, setelah pelaksanaan Ngeseng dilakukan upacara nganyut pada tanggal 12 Agustus 2008 di tukad Campuhan Selat Kaja Kauh. Sampai di tempat nganyut langsung digelar persembahyangan untuk Ida Anake Lingsir (Para Leluhur). Berikut adalah pengalamanku yang paling tidak mengenakkan, sesampai di tempat nganyut malah langsung pergi mandi dengan para teruna, akibatnya fatal yaitu tidak dapat tempat buat sembahyang karena persembahyangan langsung digelar begitu semua orang sudah sampai di tukad Campuhan. Tahun ini pelaksanaan prosesi nganyut tidak dilaksanakan di Pantai Lebih Kabupaten Gianyar tetapi cukup di tukad Campuhan. Dengar-dengar hal ini disebabkan oleh kemudahan akses jalan menuju tempat persembahyangan. Pada saat tahun 2001, akses menuju tempat persembahyangan sangat sulit untuk dilalui apalagi sambil menggotong Madya.
Sampai di sini, puncak upacara Peroras telah sukses dilalui. Namun jangan salah, setelah melewati puncak upacara masih ada beberapa prosesi yang harus dilalui. Salah satu prosesi tersebut adalah prosesi lanjutan yang harus dilakukan khusus bagi yang potong gigi yaitu melukat ke Tirta Empul Tampaksiring. Sedangkan prosesi lainnya adalah prosesi Nunas ke Pura Gowa Lawah kabupaten Klungkung dan Pura Dalem Puri di Kabupaten Karangasem. Setelah prosesi Nunas selesai, upacara Peroras diakhiri dengan prosesi Medulang ke Soang-soang.

Minggu, 17 Agustus 2008

Odalan di Pura Merajan Agung Maha Gotra Tirta Harum Desa Adat Selatnyuhan

Odalan di pura Merajan Agung Maha Gotra Tirta Harum Desa Adat Selatnyuhan jatuh pada Wuku Julungwangi. Pura Merajan Agung adalah pura Merajan warga Ksatria Maha Gotra Tirta Harum Tamanbali di Banjar Selatnyuhan, tempat asalku. Tahun ini odalan di Merajan Agung jatuh pada Selasa 5 Agustus 2008. Namun, karena odalan bersamaan dengan adanya upacara Pitra Yadnya Peroras maka kali ini odalan dirayakan dengan sederhana.
Kebetulan saat itu saya berkesempatan pulang ke Selatnyuhan, sehingga bisa ikut ngayah bersama saudara-saudara teruna lainnya.

Jumat, 15 Agustus 2008

Upacara Melasti atau Jalanidhi Puja di Pantai Balekambang Kabupaten Malang

Umat hindu di Malang Raya biasanya melaksanakan upacara melasti (Jalanidhi Puja) di pantai Balekambang yang masuk wilayah Desa Srigonco, Malang Selatan. Upacara melasti dilaksanakan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi setiap tahunnya. Tahun ini upacara melasti jatuh pada hari Selasa tanggal 4 Maret 2008. Untuk mencapai Pantai Balekambang dari Kota Malang bisa ditempuh melalui daerah Gadang kemudian menuju daerah Turen. Dari Turen dapat dilihat jelas penunjuk arah menuju Pantai Balekambang.

Di pantai Balekambang terdapat Pura Sad Khayangan bernama Pura Luhur Amertha Jati terletak di Pulau Ismoyo. Pura ini dapat dicapai dengan melewati jembatan yang telah dibangun untuk mempermudah umat melakukan persembahyangan.
Sebelum melaksanakan upcara melasti umat terlebih dahulu melakukan persembahyangan di Pura.Upacara melasti dimulai kira-kira pada pukul 10 siang sampai pukul 1 siang. Upacara didahului dengan tari-tarian dan membawa semacam tigasana berisi pratima pura atau hasil bumi berhadapan dengan pantai. Puncak pelaksanaan melasti adalah persembahyangan umat Hindu dan diakhiri dengan melarung sesaji dan hasil bumi ke laut.

Penelitian di Kedisan Kintamani

Akhirnya sempat juga buat menulis tentang penelitianku di desa Kedisan Kintamani, padahal penelitian sudah selesai bulan Februari 2008. Bagi yang senang penelitian sambil rekreasi khususnya penelitian tanaman hortikultura dan kehutanan, desa Kedisan dan sekitarnya sangat sesuai dijadikan tempat penelitian. Pemandangan gunung Batur dan Danau Batur plus pemandian air hangat boleh dijadikan alasan mengapa Kedisan dibilang cocok sebagai tempat penelitian dan rekreasi.
Namun sayang, pas pelaksanaan penelitian tidak ada waktu buat main-main menjelajah alam sekitar. Ternyata pelaksanaan penelitian tidak semudah yang dibayangkan, harus selalu stand by di lahan dan selain itu harus bolak-balik Kayuambua-Kedisan hampir setiap hari. Rencana tidur di lahan juga tidak pernah kesampaian lantaran tidak punya tenda, mungkin lain waktu saja main-mainnya. Cuma sekedar saran, kalau semisal ingin melaksanakan penelitian di Kedisan, sebaiknya cari lahan yang posisinya di pinggir danau supaya mudah mendapatkan air.

Pemandangan danau Batur

Panen Kentang



Rabu, 23 Juli 2008

Upaya Peningkatan Produksi Umbi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) cv. Granola Melalui Pengunaan Mulsa dan Umbi Bibit Generasi Empat (G4)

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI UMBI TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR GRANOLA MELALUI PENGGUNAAN MULSA DAN UMBI BIBIT GENERASI EMPAT (G4)

I Dw Gd Nopi Ariana*), Agus Suryanto**), dan Cicik Udayana**)
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya


ABSTRACT

An experiment was conducted to study effect of mulching and tuber seed sources on yield of potato (Solanum tuberosum L.) cv. Granola. This experiment was carried out at Kedisan, Bangli, Bali from November 2007 up to February 2008. The factorial experiment was designed in a Split Plot Design with four time replications. The main plot consisted of tuber seed sources (local and fourth generation tuber seed), and the subplot consisted of mulching treatments (no mulches, straw mulches, and black silver polyethylene mulches).
The result showed that plant growth and tuber yield were affected by tuber seed source and mulching treatment. Planting materials from fourth generation tuber compared to local increase tuber yield by 24.92 %. Polyethylene mulches compares to no mulches and straw mulches treatment increase tuber yield by 62.50 and 40.12 %, respectively.

Keyword: tuber seed source, mulch, straw, polyethylene, potato

ABSTRAK

Sebuah percobaan dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemulsaan dan sumber bibit umbi terhadap hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) cv. Granola. Percobaan telah dilaksanakan di Kedisan, Bangli, Bali dari bulan Nopember 2007 sampai Februari 2008 dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang diulang empat kali. Petak utama ialah sumber bibit umbi (lokal dan generasi empat) dan anak petak ialah perlakuan pemulsaan (tanpa mulsa, mulsa jerami, dan mulsa plastik hitam perak).
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman dipengaruhi oleh sumber bibit umbi dan perlakuan pemulsaan. Bahan tanam yang berasal dari umbi generasi empat (G4) meningkatkan hasil umbi sebesar 24,92 % dibanding bibit umbi asal lokal. Perlakuan mulsa plastik hitam perak meningkatkan hasil umbi dibanding perlakuan tanpa mulsa dan mulsa jerami masing-masing sebesar 62,50 dan 40,12 %.

Kata kunci: sumber bibit umbi, mulsa, jerami, plastik hitam perak, kentang

*) Alumni Jur. BP. FP. Unibraw, Malang. **) Staf Pengajar Jur. BP. FP. Unibraw, Malang.

Jumat, 11 Juli 2008

Revisi Skripsi JIlid 2

Hari ini semua revisi telah selesai.. Tinggal jurnal aja yang belum selesai, tapi harus kuselesaikan hari minggu ini biar hari Senin bisa ngadep lagi ke dosen pembimbing.

Rabu, 09 Juli 2008

Revisi Skripsi

Udah mau deadline revisi skripsi belum juga selesai, heran ada aja yang masih kurang. masalah bertambah printerku mati..

Selasa, 24 Juni 2008

Airsoft Gun, Tren Baru Para Maniak Senjata

Airsoft gun adalah mainan senjata replika yang berukuran 1:1 dengan senjata aslinya. Airsoft gun sering meniru bentuk berbagai jenis senjata-senjata yang ada di dunia, baik dari jenis pistol, revolver, submachine gun, assault rifle (senapan serbu), , sniper rifle (senapan runduk), shotgun sampai light machine gun (senapan mesin ringan). Airsoft gun umum digunakan sebagai senjata dalam permainan perang-perangan oleh beberapa komunitas penggemar hal-hal berbau militer atau kepolisian dengan memainkan berbagai skenario peperangan, misi pasukan khusus, atau tugas kepolisian yang memerlukan penggunaan senjata otomatis seperti LAPD SWAT.

Lalu, apa yang menarik dari airsoft gun dibanding senjata mainan lainnya? Airsoft gun bisa menembakkan peluru plastik bulat berdiameter 6mm (peluru bb) dengan jarak yang cukup jauh (5 – 20 m) baik secara satu-persatu (bolt action), semi otomatis maupun full automatic dan cukup untuk mambuat kulit memar jika terkena pelurunya. Sedangkan senjata mainan lainnya yang umum buat anak-anak di bawah 12 tahun hanya bisa mengeluarkan suara atau atau menembakkan proyektil dengan jarak kurang dari 10 m dan tidak mengakibatkan cedera apapun. Oleh karena dapat mengakibatkan cedera serius terutama jika terkena organ mata dalam jarak dekat, airsoft gun hanya boleh dimiliki dan digunakan oleh orang dewasa (18+).

Material pembuat mesin airsoft gun sebagian besar terbuat dari plastik kualitas tinggi berbahan ABS Resin atau ABS Plastics. Prinsip kerja airsoft gun adalah pemanfaatan tekanan udara yang dihasilkan oleh piston yang digerakkan oleh pengokang pada jenis spring gun (SPG), oleh motor yang digerakkan oleh baterai pada jenis electric gun (EG: Electric Gun/AEG:Automatic Electric Gun) atau hembusan gas (freon) pada jenis Gas Blowback Gun (GBB). Tekanan udara tersebut meniup keluar bb bulat berukuran 6mm dalam laras airsoft gun.

sistim penggerak pada airsoft gun dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu;

• Spring Gun (SPG) – Penggerak dengan menggunakan sistim pegas/per.
• Gas Blowback Gun (GBB) – Penggerak dengan menggunakan sistim gas, dan
• Automatic Electric Gun (AEG) atau Electric Gun (EG) – Penggerak dengan menggunakan sistem motor yang digerakkan


Sedangkan jika dilihat dari segi bahan pembuat mesinnya, airsoft gun dapat dibagi menjadi dua yaitu yang terbuat dari plastik dan full metal. Saat ini jenis airsoft gun yang populer adalah jenis Electric Gun. Disebut electric gun karena mekanisme pendorong tenaganya digerakkan oleh motor (dynamo) yang digerakkan oleh tenaga baterai yang mendorong piston untuk bergerak maju/mundur meniup bb 6mm agar segera meluncur di dalam laras. Jenis electric gun sendiri terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu; EG (Electric Gun) yang mode penembakannya hanya semi otomotis pada senjata yang mengusung sistem tersebut dan AEG (Automatic Electric Gun) yang mampu memberondongkan peluru berturut-turut secara full automatic jika pelatuk senapan ditekan terus tanpa dilepas.

Tipe EG diaplikasikan pada airsoft gun jenis pistol karena pada kenyataannya hampir semua pistol asli memang hanya memiliki mode penembakan semi otomatis. Sistem digerakkan oleh 4 (empat) buah batere AAA dan sebuah dynamo. Airsoft gun yang memiliki mekanisme lebih canggih dimiliki oleh jenis AEG (Automatic Electric Gun). Selain didukung motor berkekuatan tinggi, sumber tenaga yang digunakan adalah batere kering dari jenis NiCad (Nickel Cadmium) atau NiMH (Nickel Metal Hybrid) yang memiliki daya tinggi. Dengan baterai berkapasitas 600mAH hingga 3300mAH, dan tegangan 8,2V hingga 12V, ribuan butir bb plastik 6mm bisa ditembakkan tanpa mengisi ulang (charging) baterai. Alasan ini juga yang membuat banyak hobbies menggunakan AEG dalam permainan perang-perangan (airsoft wargames).

Rata-rata airsoft gun standard pabrik menghasilkan energi sebesar 1 joule, dengan kecepatan lesat bb (muzzle velocity) sekitar 280fps s/d 330fps (atau antara 90m/detik s/d 100m/detik). Sebagai catatan, kecepatan 350 fps ke atas merupakan tembakan pada airsoft gun hasil modifikasi. Daya jangkau efektif rata-rata untuk jenis SPG adalah 5m, 10m untuk untuk GBB dan 20m untuk AEG. Dengan mekanisme internal airsoft gun, bentuk dan material bb, energi yang dihasilkan dan jarak jangkaunya yang relatif pendek, mainan airsoft gun ini hanya mampu menghasilkan memar merah jika terkena pada bagian tubuh.

Sumber : www.airsoftland.com

Minggu, 06 April 2008

Pulau Sempu, Malang juga punya laguna

Hari Rabu tanggal 5 September 2007, seminar proposalku. Aku bersama empat orang temanku berencana pergi ke pulau Sempu. Kapan lagi bisa bersama-sama ke suatu tempat kalau tidak sekarang, nanti keburu lulus, kata seorang teman. Akhirnya Jam 2 sore kami berangkat, namun kami harus pergi ke rumah teman dulu di Tumpang, Kris namanya. Aku berangkat bersama Ahmad, Dedy, Azwar, dan Kris.
Sebelum menyebrang ke Pulau Sempu, kami harus ke pantai Sendang Biru. Menyewa perahu dan menitipkan sepeda di salah satu rumah nelayan setempat. Sebelum menyebrang, rombongan juga harus melapor dulu ke petugas pengawas karena pulau sempu adalah pulau cagar alam. Akhirnya kami menyebrang ke pulau Sempu sekitar jam 6 sore dengan sewa perahu sebesar 75 ribu antar jemput. Tujuan kami di Pulau Sempu adalah Segara Anak, sebuah danau air asin yang berpasir putih.

Untuk menuju ke Segara Anak, kami harus turun di Teluk Semut, dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kira-kira dengan waktu tempuh 45 menit.
Akhirnya sampai juga di Segara Anak, awalnya sempat ragu apa benar kami sudah sampai karena tak seorangpun dari kami yang pernah ke Pulau Sempu. Pada waktu itu ada beberapa teman sesama petualang sudah mendirikan kamp. Kami tidak sempat berkenalan kerena sudah malam. Tidak terlihat apa-apa di malam hari, sangat gelap, sangat alami, hanya terdengar suara ombak.

Keesokannya baru semuanya bisa terlihat jelas. Tempat yang sangat indah, pasir putih dan suasana yang masih benar-benar alami. Suara ombak di mana-mana. Pagi itu, kami mendapat sebuah kejutan, salah satu kelompok kamp ternyata adalah kakak senior kami sendiri, Horti 2002. kami sempat bermain futsal bersama dan berkeliling sebentar.
Namun sayang, kami hanya punya waktu sebentar di Pulau ini. Kami jam 9 pagi sudah harus segera berkemas. Sedih juga cepat-cepat meninggalkan Pulau dan berharap suatau saat bisa kembali dan tinggal lebih lama.
Harapan kami semoga Pulau ini dijaga kelestariannya, jangan diusik sedikitpun. Jangan sampai ada ekploitasi apapun di Pulau ini. Saya harap Pemerintah Kabupaten Malang tetap menjadikan Pulau Sempu sebagai Cagar Alam. Jarang ada Pulau seindah Sempu..